,

Book Review: The Sun Also Rises

June 03, 2011 Samuel Yudhistira
Kita tidak bicara musik hari ini, bung!

Kita bicara literatur, suatu mimpi,fantasi,misteri yang ditulis di atas kertas.

Kebetulan libur lumayan panjang plus hari "kejepit" gw menghabiskan waktu gw dengan berbatuk-batuk ria. BTW ni penyakit gak sembuh-sembuh, udah hampir sebulan kyanya. Dan akhirnya tadi pagi gw ngecek ke dokter di RS terdekat, kebetulan dokternya temen nyokap jadinya gw lumayan dapet otoritas sih, hehehe (rada KKN).

Dan tadi juga sempet rontgen juga. Sempet parno juga ngeliat tulisan "Awas Radiasi" trus lambang nuklir-nukliran di pintunya, trus ada lampu di atas pintu. Serasa film-film sci-fi Amrik gitu dah.

Eniwei doain gw cepet sembuh yahh! Banyak kegiatan nihh :D

Kembali ke benang merah!

Gw baru baca ulang novel-novel lama gw dan yang judulnya "The Sun Also Rises" karyanya Hemingway yang jadi pilihan gw melewatkan liburan sempit ini.




Ceritanya bagus, bahasanya simpel, dan penjelasannya detail, khas banget gayanya Hemingway dalam menyampaikan sebuah cerita.

Latar belakang cerita ini antara di Spanyol dan Perancis era tahun 1920-an, ceritanya tentang sekelompok ekspatriat Amerika yang tinggal di Eropa, terutama Paris setelah Perang Dunia I, dan kebetulan beberapa dari mereka adalah veteran perang yang melewati masa-masa sulit pada masa perang dan memutuskan tinggal di Eropa.

Selagi gw baca dan membayangkan pertistiwa tersebut semakin membuat gw tertarik jalan-jalan ke Paris, hmm... Baca novel ini aja udah berasa ada di La Closerie des Lillas,ato minum kopi di kafe pinggiran jalan Paris,trus minum cognac ato wine.

Trus dengan mantap Hemingway bener-bener ngasih penggambaran suasana Pamplona ketika diadakan fiesta melalui kata-katanya atau suasana memancing ikan trout di sungai-sungai Spanyol. Pokoknya benar-benar detail penggambarannya sehingga gw jadi terbawa cerita dan membayangkan gw ada di Pamplona dan menyaksikan fiesta itu sendiri trus nonton adu banteng (bull fight) dengan matador di tengah ring untuk menaklukan banteng.

Pokoknya novel ini bener-bener cihuuuy!!


Btw kalo mo lebih detail soal Paris gw juga ada tuh bukunya Hemingway juga mengenai dirinya yang ditulis pas dia masih tinggal di Paris, judulnya "A Moveable Feast" gw pernah bikin reviewnya di sini.