Movie Review: Full Metal Jacket

July 04, 2011 Samuel Yudhistira
Hello fellas!

Setelah mengobrak-abrik DVD, mata gw terpaku pada sebuah cover DVD bergambar helm dengan peace symbol dan tulisan "Born To Kill". Ternyata film yang pertama kali gw tonton pas SMA dengan judul "Full Metal Jacket"karya seorang sutradara terkenal asal Amerika, Stanley Kubrick yang dibuat tahun 1987.

Film dimulai dengan lagu "Good Bye My Darling Hello Vietnam" yang gw rasa lebih mirip lagu propaganda nasionalisme dibanding lagu cinta.





Kisahnya adalah mengenai pasukan Marinir yang akan dikirim ke Vietnam dalam rangka membantu operasi militer Amerika di daerah Indo-China tahun 1968. Di film ini, diperlihatkan perjuangan mereka untuk lolos dari pelatihan yang ekstra keras dan penuh disiplin. Tokoh utamanya adalah seorang prajurit James T. "Joker" Davis, seorang yang sangat ingin melihat situasi peperangan di Vietnam sehingga mendaftar ke Marinir.

Lalu ada trainer mereka Sersan Hartman yang sangat keras dalam mendidik dan tidak kenal ampun dalam menghukum mereka yang bertindak di luar aturan. Kemudian ada Pvt. Gomer Pyle yang selalu bertindak di luar aturan dan pada akhirnya mengalami gangguan mental dan mencoba membunuh semua orang di kamp.

Di Vietnam Joker akhirnya menjadi koresponden yang bertugas di garis belakang Marinir di kota Da Nang. Kemudian dikirim untuk meliput situasi peperangan di kota Hue di mana dia menyaksikan situasi perang yang sesungguhnya.

Sebuah film yang menurut gw luar biasa, penggambaran pertempuran di Vietnam yang benar-benar brutal. Dan sisi sosial mengenai kehidupan masyarakat di Vietnam pada era perang. Pelatihan para Marinir yang dilatih untuk menjadi pembunuh, semua dirangkum dalam satu film yang hebat ini.

Salah satu Quote yang gw suka di film ini:

"The dead know only one thing: it is better to be alive.
"