, ,

SICK OF IT ALL!

September 18, 2011 Samuel Yudhistira
Sick of it all??

Jujur aja gw kalo denger kata-kata ini langsung teringat sama band hardcore asal Amerika Serikat. Tapi bukan, kali ini bukan mereka yang gw bahas, tapi, kekesalan gw sama pilihan MAHA- NGACO gw.

Seperti yang diketahui sebelumnya, gw adalah MAHASISWA. Tapi kampus gw di mana, gw jarang sekali menyebutkannya di setiap postingan gw. Never mentioned it before kyanya, entah lantaran malu, kesel, bingung, dan lain sebagainya.

Anyhow, berhubung di semester baru ini kampus gw pindah gedung (ada 4 gedung kampus yang berjauhan) gw dan temen-temen gw sepakat buat sekedar melihat suasana kampus baru yang bahkan letaknya di mana gw kagak tahu.

Dan setelah gw nyampe di sono gw hanya bisa berkata dalam hati, "HOLY SHIT!"

Asli, itu tempat kacau abis! Gw jadi teringat kisahnya seorang pilot Russia yang dilatih di perbatasan Russia sama Korea, kira-kira kondisi daerahnya seperti itu, gersang, panas, berdebu, jauh dari peradaban(!?), dan kondisi gedungnya jauh dari cihuuy.

Dan ketika gw melaporkan sikon kampus gw yang rada ajaib nyokap gw langsung kasih opsi-opsi yang menurut gw rada ajaib:

1. Gw lanjutin kuliah S1 gw yang rada kampret ini terus lanjutin S2 di bidang yang sangat gw pengen (FILSAFAT).

2. Lanjutin terus ikut bimbingan alumni terus tahun depan ikut ujian penyaringan mahasiswa buat masuk universitas negeri (rugi 2 tahun gw!)

3. PINDAH kampus (which means: pindah dari universitas gw yang rada ajaib).

Dari ketiga opsi yang ditawarkan gw lebih suka opsi yang ketiga.

Kenapa?? *lihat judul* I'M SICK OF IT ALL!!

Mungkin orang-orang bertanya, "Yo, mate, emang separah itu kampus lo??"

Dan kemungkinan besar gw akan jawab, "Dilihat dari berbagai aspek, YA!"

Temen gw yang kuliah di tempat yang sama juga mengungkapkan kekesalannya dan turut mempertanyakan kualitas kampus. Doi juga bilang mau pindah dengan kebijakan transfer kampus yang memunkinkan dia pindah tanpa harus mengulang dari awal (jujur aja gw meragukan teori ini tapi gw gak tau juga).

Kenyataannya, kemarin nyokap menelepon sebuah kampus di Jakarta Barat dan ngasih tahu kasus gw ke bagian penerimaan tapi ternyata gw malah harus ngulang dari semester 1. Itu artnya opsi 3 yang ditawarkan nyokap ke gw GATOT (GAgal TOTal) dan teori temen gw itu patut gw pertanyakan.

Sehingga mengharuskan gw memilih dan menimbang antara opsi satu atau dua yang bener-bener cihuuy buat gw.


Yahh kalaupun opsi satu yang gw pilih, itu artinya sisa 3 tahun di kampus ini harus dijalanin mau gak mau. For fuck's sake I'm sick of it all...

Movie Review: Persepolis

September 13, 2011 Samuel Yudhistira
Well, kemarin gw dapet film lumayan bagus dan cukup kontroversial kalo menurut gw. Film dari Prancis produksi tahun 2007 berjudul "Persepolis". Kemarin baru diputar di sebuah stasiun televisi swasta, dan kebetulan gw dapet hasil dowload yg cihuy sehingga bisa turut menyaksikan film ini.

Persepolis sendiri kalo diartikan itu artinya kurang lebih adalah "Persia", jadi sudah cukup jelas kalau film ini menceritakan tentang sesuatu yang berhubungan dengan orang Persia yang sekarang menduduki sebuah negara yang bernama: IRAN.






Gw merasa Iran punya banyak nilai kontroversial sejak mengalami revolusi pada akhir tahun 70-an. Dan film ini memiliki latar belakang ketika Iran mengalami suatu hal yang bernama "Revolusi Islam" tahun 1979.

Mengisahkan tentang Marjane Satrapi yang tumbuh di kalangan keluarga yang terdidik dan mapan secara ekonomi. Dibesarkan dalam kondisi Iran yang kala itu sedang mengalami pergolakan politik menentang Shah penguasa. Hal tersebut turut membuat Marjane kecil terseret dalam euforia Revolusi yang terjadi di lingkungannya.

Keluarga dan kerabatnya adalah pendukung sosial, dan banyak terpengaruh Marxis sehingga berharap revolusi yang terjadi membawa Iran menuju bentuk negara yang sosial atau demokrat dan berpihak pada rakyat.

Namun yang terjadi adalah Iran berubah menjadi negara yang cenderung teokratis, sehingga banyak nilai-nilai lama yang dianggap "salah" secara agama harus dibuang dan diatur oleh pemerintah.

Marjane melanjutkan studi ke luar negeri dan menemukan hal yang sangat dia impikan terjadi di negaranya: KEBEBASAN. Tapi justru terjadi banyak pergumulan yang membuat dia bingung dan tersesat arah.

Film ini kalo menurut gw sangat-sangat gamblang menggambarkan kehidupan rakyat Iran pasca revolusi, walaupun menggunakan animasi yang terkesan "seadanya" tapi isi dan makna yang ada benar-benar mampu mengalihkan efek visual yang sederhana.

Gw denger juga pemerintah Iran sempat protes sama film ini.

Tapi, yah, mau bagaimana lagi, fakta di dunia ini ada dua versi: PRO dan KONTRA. Tinggal pilih kita ada di sisi yang mana. :D


Gila Kala Kemping (Part III)

September 09, 2011 Samuel Yudhistira
Part I sama Part II sebaiknya dibaca dulu biar jelas, soalnya postingannya panjaaaang bener kaya jalan tol.

Di part III gw bakal menceritakan secara gamblang tindakan-tindakan tolol ala anak SD ketika berkemping dalam organisasi pramuka. Jujur aja, gw cukup enjoy dengan kegiatan pramuka, demen aja make baju coklat-coklat, megang tongkat, ada talinya, pake dasi gede, kadang gw ngayal jadi pasukan Amerika di Vietnam, trus nyusruk ke selokan sambil tereak-tereak, "VC!! Vietcong! They're coming at us!! They are f*cking everywhere!!"

Well, itu hanya celotehan anak SD kelas 6 yang terlalu banyak nonton film perang.

Dan di tahun terakhir gw berada di organisasi pramuka (pas SMP udah males, hehehe) gw mengalami kejadian gila pas ada perkemahan di daerah Cibodas, Jawa Barat. Lokasinya cihuy, ada semacam terowongan yang bentuknya kaya komodo, daerah camp-nya juga banyak pohon-pohon pinus. Sekilas gw kira kita lagi ada di Belgia, tapi pas ngeliat gak ada salju gw kembali sadar kalo lagi ada di CIBODAS.

Satu hal yang gw inget tendanya bukan pake tipe Marinir lagi kya di Part II, tapi lebih luas, gak pake tempat tidur lipet yang gampang jebol, jadi tidurnya bersentuhan dengan debu dan tanah pegunungan. Sadis boy! Sampe akhirnya gw sebagai ketua regu ngambil tiker buat dijadiin alas tidur. Asli, punk rock jalanan banget! Cuman kalo gw versi pegunungan bukan versi emperan toko, hehehe.

Satu-satunya yang nyebelin di Cibodas adalah cuacanya yang berubah begitu ekstrem, nah, kalo udah ujan nyebelin abis, dengan kondisi tenda yang bocor dan minimnya sarana pengelepan mengharuskan gw sebagai pramuka berpikir ekstra kreatif yaitu dengan mengelap alas tenda dan menambal tenda menggunakan CELANA DALEM a.k.a. KOLOR a.k.a. SEMPAK!!

Yah sodara-sodara hal itu benar adanya dan terjadi...

Jurit malam gimana?? Biasanya gw rada alergi sama yang namanya jurit malam, tapi berhubung ogut ketua jadinya kudu maju duluan dah. Gw inget karena saking gelapnya kelompok yang gw pimpin sempet nyasar berulang kali, sampe diomelin sama pembina, kalo udah diomelin semuanya kena damprat. Wah..wah... itulah yang bikin gw ogah ikut beginian. 

Pas bagian walk game besok siangnya kelompok gw gak kalah geblek. Baru mulai jalan sebentar udah ada aja yang bikin rusuh, emang dasar anak-anak SD geblek, pas di sungai dorong-dorongan, walhasil ada anggota yang nyebyur! :D 

Satu hal yang gw suka dari Cibodas itu adalah udara yang maha-sejuk, gw inget banget pas malem-malem gw keluar seluruh daerah camp diselimuti kabut, beeh, asli keren banget, dan dinginnya bener-bener bikin gw betah tidur, walaupun ujung-ujungnya malah pada becanda gila di dalem tenda.

Well itulah perkemahan terakhir gw dengan seragam pramuka gw untuk selanjutnya gw kemping tidak terikat dengan organisasi apapun, perkemahan terakhir di mana gw melihat orang kemping sambil pacaran berduaan (sama2 pecinta alam), lomba sikat gigi di sungai yang berujung pada berdarahnya gusi beberapa anak, seorang anak lari dari camp  sambil bugil trus loncat di sungai yang bikin heboh semua orang, hiking pas disuruh naik ke bukit pake tali malah talinya putus.

Yah demikianlah sodara-sodara kisah akhir gw sebagai pramuka dan kemping terakhir gw masa SD. Lumayan suram tapi penuh cerita banget, jujur aja dibanding tempat-tempat kemping sebelumnya Cibodas itu yang paling cihuy! 

Kapan ada lagi kejadian kya begini...
,

GOD GIVE US SOME GIGS!!!

September 04, 2011 Samuel Yudhistira
Well, beberapa hari ini gw hidup tak bergairah sama sekali, kerjaan cuma makan, nulis lirik gak jelas, maen gitar lumayan jelas, dengerin lagu yang jelas-jelas bikin pusing, pokoknya semua serba gak terlalu jelas.

Yang jelas, sampai detik ini gw masih menganggap ada sesuatu yang lenyap dari sini, ada yang hilang, jekk! 

Terlalu banyak dengerin Velvet Underground kyanya, makanya mulai kemarin di playlist laptop dan music player hanyalah Bob Dylan,The Vaselines, ato The Cribs. Semacam penghiburan kalo bisa gw lihat merujuk kepada semakin kelamnya dan sinisnya gw melihat hari esok.


Kemarin juga sempet main futsal sama temen-temen gereja, tapi menurut gw agak special soalnya tim gw itu isinya adalah pemain non-unggulan semua (TERMASUK GW), tapi uniknya bisa menang terus, huehehehe.

Gw juga menyumbang gol dari tendangan jarak jauh, cing! Canggih!! 

Anyway,selain itu dengan adanya latihan sama The Chronograph, menurut gw itu salah satu SURGA di dunia yang makin hari makin surem aja. Well, berhubung jalanan Jakarta sedang ditinggal mudik oleh para penghuninya jadinya enak buat jalan-jalan. LANCAR ABIS, CUY!

Teringat postingan gw dua tahun lalu tentang jalanan di Jakarta yang ekstra sepi kala lebaran.

Well, berlatih bersama teman-teman yang maha gokil (minus Aris, udah ke Semarang dia) ternyata menjadi obat mujarab bagi sepinya hidup. Tadi juga gw ketawa bareng sambil ngulik beberapa lagu baru The Chronograph, yang udah rampung judulnya "Kids On Fire". Totally rock! Gw rasa EP berikutnya bakalan jauh lebih "nendang" dibanding EP yang pertama.

Ada satu hal lagi nih yang agak jadi beban. The Chronograph sepanjang tahun ini cuma manggung sekali di Ancol, itupun udah lamaaaaaaaaa banget. Beda banget sama tahun 2010. Well, maka dari itulah gw jadi sedikit bersemangat kalo ada yang nawarin gig a.k.a. manggung.

Terasa banget ngantuknya ngeband tanpa gig...........

OHHH GOD GIVE US SOME GIGS, PLEASE!!!
,

Teman Lama

September 02, 2011 Samuel Yudhistira
Postingan yang ini gw rasa sangat amat terlambat, tapi daripada gw gak post sama sekali jadi sebaiknya gw lakukan pemostingan yang terlambat ini, before it's too late :D 


Udah lama banget gak ketemu sama temen-temen sekelas gw waktu kelas 3, lebih tepatnya kelas XII IPS 3 yang maha gokil dan sedikit otak. Beberapa waktu lalu akhirnya niatan untuk kumpul bersama terlaksana juga di Kelapa Gading.

Ngumpul bareng setelah lulus dan kuliah di tempat yang berbeda bahkan kota yang berbeda juga, jadinya ketika ngumpul yang diomongin tak lain dan tak bukan adalah kegilaan di masa SMA dulu.

Gw jadi teringat masa-masa SMA dulu....

Jaman-jamannya main "kuda reot" di kelas kalo guru gak ada

Anak-anak pada bercanda dan korban pintu kelas jadi roboh, kelas lain pada heboh

Temen gw yang badannya paling kecil di kelas kita angkat rame-rame trus taro di atas lemari sampe dia tereak-tereak lantaran gak bisa turun
 
Gw joget-joget di perpustakaan pake gaya gokil, di-videoin ama temen gw, kalo ngeliat lagi gw ngakak dah 

Cabut pelajaran nangkring di kantin ato perpustakaan

Membentuk sebuah band bersama 3 temen gw yang lain dan akhirnya The Chronograph rampung sampe sekarang pun masih nge-band bareng.

Dan masih banyak kegilaan lainnya.

Banyak jgua sih peristiwa tidak mengenakkan yang terjadi selama gw sekolah, tapi setidaknya sedikit tertutup dengan adanya peristiwa-peristiwa menyenangkan yang terjadi.

 Well ni dia geng surem, temen-temen masa SMA, tapi ini cowok semua, yang cewek ga tau pada di mana pas difoto, hehehe

Yahh, mungkin kapan-kapan kejadian serupa bisa terulang kembali, bener-bener gila dah kalo udah ngumpul bareng anak-anak yang sama gilanya :D