Belum Ada Judul

June 26, 2012 Samuel Yudhistira
Well, gw kemarin sempet mikir-mikir soal akar perbudayaan di kalangan anak muda di era sekarang ini, masa moderen di mana kebudayaan yang serba global dikampanyekan di mana-mana. Walaupun nampak sudah sangat jelas bahwa kebudayaan global yang disanjung-sanjungkan itu terlalu "berkiblat" kepada kebudayaan yang ada di negara-negara barat.
 
Sehingga gw sendiri kadang berpikir, "Apakah kebudayaan yang kita miliki kalah "tinggi" dibandingkan dengan kebudayaan yang dianggap "modern" di luar sana?"
 
Kebudayaan timbul dan berkembang melalui proses yang panjang, pembentukan karakter kebudayaan itu sendiri tidak bisa muncul dengan sendirinya.
Gw mulai melihat anak-anak muda, generasi masa depan dari bangsa ini tidak menghargai kebudayaan mereka sendiri. Bangsa ini terlalu diperbudak oleh kemilau modernisme yang menurut gw terlalu dibuat-buat, gak natural, dan kadang gw ngerasa gak cocok dengan modern versi "orang luar" sana

Well, itu kalo menurut gw...

Gw sendiri kadang pesimistis dengan situasi di sekitar gw, dan tingkah laku mereka yang mengaku terdidik,suci,paling benar, dan bermoral justru bersikap sebaliknya. Kekecewaan gw terhadap orang-orang yang demikian membuat gw semakin pesimis dengan dunia ini.

Terlalu banyak orang SOK SUCI di sekitar gw
Terlalu banyak orang BERMORAL di sekitar gw
Terlalu banyak orang PALING BENAR di sekitar gw
Terlalu banyak orang MENEBAR RETORIKA REVOLUSI di sekitar gw
Terlalu banyak orang MANUSIA OPORTUNIS di sekitar gw

Menyedihkan, gw kadang kasihan tapi benci banget sama orang-orang model begitu. Di luar tingkahnya nyaris menyamai "tuhan" padahal hatinya sama busuknya dengan penjahat.
I have nothing to believe in this shithole! 
Everybody is just full of shit! your kindness, sacrifice, holiness are all fucking lies!! 

It's in my eyes. It doesn't look that way in my eyes...