Retreat 2012

August 14, 2012 Samuel Yudhistira




Lihat foto di atas?

Well, ini salah satu foto yang diambil ketika gw mengikuti acara dari organisasi pemuda di gereja. Yeah, kumpulan pemuda yang pada KTP-nya ada tulisan "kristen protestan" di bagian Agama, yang mengambil tempat di wilayah yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan mencoba mengagumi hasil ciptaan Yang Maha Kuasa sambil merenungkan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan.

Itulah definisi rada sarkastik gw mengenai Retreat.

Gw demen foto ini, menggambarkan sisi lain gw sebagai seorang yang kata orang meledak-ledak,susah ditebak,pemberontak, seseorang yang sangat loyal terhadap gaya hidup rock 'n roll.

Foto ini diambil candid atawa diem-diem, jadinya gw gak sadar ketika lensa kamera diarahkan ke gw yang lagi asik bikin puisi tentang knalpot bis patas yang ternyata mirip sama muka gw, hehehe.

Tapi beneran gw kmarin sempet nulis-nulis lirik lagu, walaupun pada akhirnya itu kertas hilang entah di mana, gw sempet nulis lirik panjang tentang rasa frustrasi,kekecewaan,perasaan amarah, yah semacam itulah di selembar kertas yang raib tersebut.

Tipikal lagu yang gw suka...

Menggambarkan perasaan ingin bebas,jauh dari polusi moral orang-orang perkotaan,perasaan ingin melayang,sunyi, hening, jauh dari hingar-bingar kehidupan yang mengagungkan hedonisme.

Gw adalah antitesis dari semua hal yang berbau hedonisme! 

Anyway, acara retreat kemarin cukup memberikan banyak hal baru, selain itu acaranya juga lancar dan ajaibnya ON TIME, yah panitia berhasil menangkis semua anggapan bahwa orang Indonesia kalo bikin acara pasti ngaret. Wuah, hebat bener dah kemarin itu.

Dan kelancaran itu juga adalah hasil kerja keras para panitia yang sudah menyiapkan acara ini dari jauh-jauh hari, sudah pasti juga mereka semua berdoa demi kelancaran acara. Karena pada akhirnya oleh karena Tuhan saja rencana manusia bisa terlaksana. #mendadak bijak#

Satu hal yang gw demen dengan lokasi retreat adalah bener-bener terisolasi, lokasinya emang gak bisa terjangkau dengan bis, jadi harus pake angkot dan itupun udah maksa banget karena ada beberapa temen yang nekat nerobos track yang teramat liar untuk ukuran daerah Puncak dengan mobil sedan, yah walaupun berhasil tapi butuh skill mengemudi yang yoi juga menurut gw.

Dan tempat-nya emang asik banget, cocok banget buat retreat sambil merenung, cuma satu hal yang bikin rusak pemandangan, yaitu, dengan kondisi gunung yang mulai gundul. 
Kelihatan banget sebagian besar gunung dan bukit di wilayah Puncak udah mulai gundul akibata pembangunan yang tidak memperhatikan ekosistem tersebut. Sayang banget, gw ngeliatnya juga rada miris.

Yah itulah, ucapan syukur diucapkan atas ciptaan-Nya tapi harus ada usaha juga untuk menjaga alam yang dititipkan Tuhan kepada manusia, bukan hanya bersyukur dan memanfaatkan dengan melewati batas.

cheerio!