Lou Reed...

November 11, 2013 Samuel Yudhistira
Senin, 28 Oktober 2013.


Jam 1 pagi sebuah pesan instant masuk ke Line gue. Sialnya gue baru buka pesan itu ketika matahari sudah terbit. Dan tiba-tiba ada sebuah perasaan yang benar-benar aneh. Yah, sulit dijelaskan dengan kata-kata. Perasaan kehilangan yang sangat mendalam.

Pesan di Line gue itu dateng dari temen gue Abil, bunyinya, "SAM, LOU REED MENINGGAL," 

Di Senin pagi ketika gue mau memulai hari sebuah kabar yang amat buruk datang dan muncul perasaan aneh yang sangat sulit untuk dijelaskan.

Lewis Allan "Lou" Reed, mantan vokalis band The Velvet Underground asal New York yang merupakan salah satu influence terbesar gue dalam bermusik. Bisa dibilang begitu karena berkat Lou Reed dan The Velvet Underground gue berani untuk ngeband.

Lou Reed dinyatakan meninggal pada Minggu, 27 Oktober 2013 waktu Amrik sono pada usia 71 tahun.

Nuansa garage rock ala New York yang terkesan cuek, lirik yang menggambarkan situasi riil pada umumnya, dan suara vokal yang unik membuat gue jatuh cinta pada The Velvet Underground terutama pada album pertama mereka yang nongol di tahun 1967.

Pertemuan pertama gue dengan mereka dimulai ketika gue menginjak masa SMP akhir ketika musik Nu Metal dan Pop(?)-Punk masih merajai telinga anak-anak muda seusia gue pada umumnya. Secara kebetulan gue membaca sebuah majalah musik terbitan Amrik yang sedang membahas tentang album pertama The Velvet Underground yang berjudul "The Velvet Underground & Nico" dengan gambar cover pisang-nya yang sangat unik yang di-desain oleh legenda pop-art Andy Warhol.


Gue cukup berterimakasih atas hadirnya internet di era itu karena ketika gue sedang iseng-isengnya berselancar di dunia maya, jemari gue mengetikkan keyword: The Velvet Underground di google. Dan cinta gue pada mereka terutama Lou Reed bersemi indah.

Lagu pertama yang gue denger adalah, "I'm Waiting for the Man". Denger intro-nya aja gue udah langsung jatuh hati, gue masih inget donlot lagu itu di internet dan mulai ngedengerin album pertama The Velvet Underground dari PC gue berulang-ulang. Gue mulai teracuni.

Dan setelah tahu Lou Reed keluar dari The Velvet Underground tahun 1970, gue mulai mencari dan mendengarkan album solo karir Lou Reed. Gue dibuat jatuh cinta dengan lagu "Street Hassle" yang merupakan salah satu lagu favorit gue sepanjang masa. 

Dan album "Transformer" adalah salah satu album Lou Reed paling gokil menurut gue.

Ada fakta unik juga, yaitu entah kenapa sekitar 2 minggu sebelum kematian Lou Reed gue secara terus menerus mendengarkan album-album The Velvet Underground era Lou Reed dan entah kenapa berulang kali nyetel lagu "Street Hassle","NYC Man","Sunday Morning", dan "I'm Set Free".

Mungkin itulah pertanda sampe tiba-tiba kabar mengejutkan tersebut sampe ke gue.

Yah Lou Reed meninggal entah kenapa di hari Minggu pagi sama seperti judul salah satu lagu terbaik yang pernah dia bikin bareng The Velvet Underground: "Sunday Morning"

Dan komentar dari Thurston Moore, vokalis Sonic Youth dan Chelsea Light Moving yang juga sangat mengidolakan Lou Reed bikin gue agak terharu.

" It seemed bittersweet that he died on a Sunday, when one of the most beautiful compositions he ever wrote was Sunday Morning."


So long Lou Reed!!!