Halo Hujan.

December 11, 2014 Samuel Yudhistira
Halo hujan.


Akhirnya hujan turun juga, dengan mendung kelabu yang sekarang menjadi pemandangan sehari-hari warga ibukota. Mungkin bisa meredakan suasana ibukota yang kelewat panas. Mereka yang berebut kekuasaan,mereka yang menuntut kemewahan bukan kesejahteraan,mereka yang menyebut dirinya 'rakyat kecil' tapi menginjak-injak hak orang lain, dan mereka yang sibuk menghitung hasil perilaku haramnya sangat membutuhkan sentuhan dingin air bercampur karbon yang dibawa hujan.

Mungkin mobil dan motor juga sudah rindu cipratan lumpur dari jalanan yang basah.

Dan beberapa orang mulai sibuk mencari jas hujan yang disimpan entah di mana.

Cat pelapis menjadi salah satu komoditi yang dicari orang-orang yang baru mengetahui bahwa atap rumahnya mengalami kebocoran minor. Berbahagialah para pemilik toko material.

Malam menjadi semakin dingin. Bulan nampak perkasa di antara awan hitam. Melingkar bulat memantulkan cahaya sementara di sekitarnya awan hitam bergerak seperti memburu-nya untuk segera menghilang dari pandangan mereka yang mengaguminya.

Sepatu Converse biru yang mulai pudar juga nampak ringan dan gembira menginjak tanah basah. Memburu setiap genangan yang timbul.

Kita semua gembira karena hujan di bulan Desember.

Sebentar lagi kita bahkan akan meninggalkan 2014 untuk menuju ke tahun yang baru. Gila! Rasanya begitu cepat waktu berlalu.

Shit! I'm running out of coffee. Well, I can't afford for another round. So, let me end this post that you might not understand. By the way the rain has stopped. Cheerio!