Surat Untuk Dirimu (bagian ketiga)

May 15, 2016 Samuel Yudhistira
Hai Dirimu


Senang rasanya mengarungi kehidupan ditemani dengan kehadiran "dirimu". Iya, panggilannya belum berubah kok. hehe
Lagipula sepertinya sudah begitu iconic nama itu di jagat dunia maya. Jadi untuk ke depan nama itu tidak akan berubah.

Senang,sedih,tertawa,menangis,emosi,bahagia sudah kerap kita hadapi bersama yah. Saya bangga bisa mengalami semuanya bersama dirimu. Entah apalagi yang bisa membuat saya merasa berguna di dunia selain dirimu. 

Beberapa waktu lalu kita mengalami krisis cukup berat yah... 

Dan semuanya berubah sejak saat itu.

Jujur saya rindu sifat cuek,celana jeans, dan sepatu teplekmu. 

Saya rindu diri saya yang dulu. Iyah, bahkan saya berubah menjadi lebih buruk.

Entahlah... Saya ingin berubah menjadi lebih baik koq. Bantu saya untuk berubah yah dirimu. Bantu saya berpikir jernih dengan sabar. Saya bosan mengumpat,mengeluh, dan marah. Kecewa dengan semua yang berlaku di dunia ini.

Dirimu, jangan berubah. Tetaplah menjadi dirimu. Tetaplah menjadi sinar dalam gelap dan berlarilah dengan tawa dan senyuman. Karena melihatmu bahagia adalah salah satu hal yang membuatku bahagia juga.

Dirimu, saya mengasihimu. Saya senang dalam kondisi apapun. Saya pernah jatuh terpuruk dan ditimpa gelombag kesulitan tapi saya tetap berusaha bahagia. 

Entah kenapa, ketika menulis ini aku mendengarkan Bob Dylan... Iyah... salah satu penyanyi kesukaan aku. He gets it. 

Ketika suasana hati sedang kacau Bob Dylan memang sangat cocok. hehehe

Hmm...

Saya ingin petualangan... Melihat sudut-sudut yang nyaris tak terlihat dari setiap kota.... Menghirup udara yang tidak setiap hari kita hirup. Menjadi bagian dari kehidupan yang berbeda.

I'm ready to go anyhow I'm ready for to fade.

I love you manis.