, , , , , , , , , , ,

The Queen is Dead (1986)

August 23, 2016 Samuel Yudhistira
source

I really can't wait to share about one of the best album of 1980's. Untuk para pendengar dan pengamat musik album The Smiths yang satu ini merupakan puncak musikalitas mereka. Di album ini juga terdapat lagu The Smiths paling ikonik dan puitis yang pernah ada. This album titled: "THE QUEEN IS DEAD".

Dirilis pada tahun 1986 di Britania Raya dan sukses menembus beberapa chart musik ternama di Inggris sampai Amerika Utara. 

Beberapa lagu The Smiths yang paling gue suka juga berasal dari album ini kya: "There Is a Light That Never Goes Out", "Cemetry Gates", "The Boy with the Thorn in His Side", dan "Bigmouth Strikes Again" adalah beberapa lagu The Smiths favorit gue yang berasal dari album ini.

Perpaduan gaya jangle pop,British Invasion,musik orkestra,rockabilly, sampai punk rock menghasilkan sebuah mahakarya yang bahkan sampai sekarang masih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap musik. Album ini memberikan sebuah sensasi yang luar biasa dan membuat The Smiths dinobatkan sebagai salah satu band terbesar di Inggris pada saat itu.

Aransemen musik yang luar biasa dan penulisan lirik yang cerdas. Beberapa majalah musik di masa itu menulis banyak review positif terhadap album ini.

Okey, mari kita bahas lagu-lagu di album ini yang berhasil membuat gue semakin tergila-gila dengan mereka.


The Queen is Dead

Jujur, ketukan drum Mike Joyce di awal dan sepanjang lagu ini buat gue sangat heavy dibandingkan permainannya di lagu-lagu The Smiths lainnya. What a song... Ketika Johnny Marr mulai bermain dengan pedal wah-wah semua terasa begitu keras ditambah lagi dengan lirik-lirik pedas ala Morrissey. A very great song.

Pass the pub that wrecks your body
And the church, all they want is your money
The Queen is dead, boys
And it's so lonely on a limb

Frankly Mr. Shankly 

Otokritik. Nuansa music hall sungguh amat terasa di lagu yang jelas-jelas menyindir label musik tempat The Smiths pernah bernaung saat itu: Rough Trade Records. 

Frankly, Mr. Shankly, this position I've held 
It pays my way, and it corrodes my soul
I want to leave, you will not miss me 
I want to go down in musical history 

I Know It's Over

This is an emotional song, very emotional. This song starts with minimal drum, quiet strumming acoustic guitar and a bass that intersperses Morrissey's highlighted voice. Menurut gue lagu ini mengisahkan tentang perpisahan yang abadi, akhir dari sebuah cerita yang panjang dan indah. Sebuah lagu yang sangat-sangat indah. Cocok didengarkan di kala hujan. hehehe

Sad veiled bride, please be happy
Handsome groom, give her room
Loud, loutish lover, treat her kindly
Although she needs you more than she loves you

Never Had No One Before

Lagu tentang kesendirian, tentang seseorang yang kesepian. Gue sering banget dengerin lagu ini ketika gue sedang dilanda kesendirian yang benar-benar parah. Gue merasa seperti tokoh dalam lagu ini yang berjalan entah kemana meratapi kensediriannya. Jujur lagu ini berasa banget nuansa 80-an.

I know I'm alone
I'm alone, I'm alone, I'm alone

And I never, never had no one ever
I never had no one ever

Cemetery Gates

Huah, I love this song. Kaya cerita tentang dua orang yang main-main ke kuburan sambil bawa buku masing-masing. Di lagu ini setidaknya ada 3 nama penulis yang disebut: John Keats,William Butler Yeats, dan Oscar Wilde. Faktanya, Morrissey memang adalah seorang yang sangat mengagumi semua karya dari Oscar Wilde dan lirik-lirik yang dia tulis banyak mengambil inspirasi dari Oscar Wilde.

Bigmouth Strikes Again

Salah satu single yang dirillis dari album ini. Lagu ini punya tema umum tentang perilaku kebanyakan manusia yang lebih banyak bicara daripada bertindak. Yep, BIGMOUTH. Sebagai tokoh yang tidak mainstream lagu ini lebih melihat ke sisi orang yang sebenarnya tahu tapi memilih tidak banyak bicara seperti orang-orang yang sok tahu. Sikap. Suara backing vocal wanita di lagu ini ditulis sebagai Ann Coates yang sebenarnya hanyalah tokoh fiktif rekaan Morrissey dan Johnny Marr sebagai bahan lelucon. Nama Ann Coates sendiri diambil dari nama salah satu distrik di kota Manchester yaitu Ancoats. Dan suara backing vocal wanita tersebut adalah suara Morrissey yang bernyanyi dengan efek suara gas helium.

Bigmouth, bigmouth
Bigmouth strikes again
And I've got no right to take my place
With the human race

The Boy with the Thorn in His Side

"The thorn is the music industry," Morrissey pernah berujar demikian dalam salah satu interview. Industri musik yang tidak pernah mau mendengar dan tidak pernah percaya dengan kemurnian sebuah karya dan menilai bagus atau tidaknya sebuah lagu dari berapa uang yang dapat dihasilkan. Lagu ini adalah lagu The Smiths pertama yang muncul dalam promosi video. Sebuah bentuk materi promosi jenis baru yang meledak di tahun 80-an. Awalnya mereka menolak dengan alasan mereka bukan bagian dari kapitalisasi industri musik tapi pada akhirnya label yang menentukan. Lagu ini menjadi favorit gue jujur gue suka banget suara Morrissey di lagu ini. Harmonisasi dengan musiknya benar-benar menghipnotis.

The boy with the thorn in his side 
Behind the hatred there lies 
A murderous desire for love 
How can they look into my eyes 
And still they don't believe me? 
How can they hear me say those words 
Still they don't believe me? 
And if they don't believe me now 
Will they ever believe me? 
And if they don't believe me now 
Will they ever, they ever, believe me?

Vicar in a Tutu

Lagu yang jika didengarkan oleh "close-minded believer" akan menjadi suatu perkara yang cukup besar. Lagu ini terkesan seperti dark joke untuk gereja Katolik. Mengisahkan tentang seseorang yang ditolak dalam lingkungan Katolik dengan alasan "kurang suci". Topik yang berat dibungkus dengan lirik dan musik yang sangat playful. Morrissey kenyataannya memang dibesarkan dalam lingkungan Katolik yang sangat kuat tapi dia sendiri menyatakan bahwa dia tidak pernah percaya terhadap konsep ke-Tuhan-an.

There is a Light That Never Goes Out

Genius!
Lagu ini hebat..puitis nan romantis. Salah satu lagu paling hebat sepanjang sejarah. Gue suka lagu ini. Saking sukanya bahkan di salah satu tembok kamar gue judul lagu ini gue tulis beserta liriknya. gue gabisa jelasin lagi liriknya. Biarkan kalian menentukan. This is a very very great song. 

Take me out tonight 
Where there's music and there's people 
And they're young and alive 
Driving in your car 
I never never want to go home 
Because I haven't got one 
Anymore 

Take me out tonight 
Because I want to see people and I 
Want to see life 
Driving in your car 
Oh, please don't drop me home 
Because it's not my home, it's their
Home, and I'm welcome no more 

And if a double-decker bus 
Crashes into us 
To die by your side 
Is such a heavenly way to die 
And if a ten-ton truck 
Kills the both of us 
To die by your side 
Well, the pleasure - the privilege is mine 

Take me out tonight 
Take me anywhere, I don't care 
I don't care, I don't care 
And in the darkened underpass 
I thought oh God, my chance has come at last
(But then a strange fear gripped me and I 
Just couldn't ask) 

Take me out tonight 
Oh, take me anywhere, I don't care 
I don't care, I don't care 
Driving in your car 
I never never want to go home 
Because I haven't got one, da
Oh, I haven't got one 

And if a double-decker bus 
Crashes into us 
To die by your side 
Is such a heavenly way to die 
And if a ten-ton truck 
Kills the both of us 
To die by your side 
Well, the pleasure - the privilege is mine 

Oh, there is a light and it never goes out 
There is a light and it never goes out 
There is a light and it never goes out 
There is a light and it never goes out 
There is a light and it never goes out



Some Girls Are Bigger Than Others

Rada sexist deh lagu ini. Tapi itulah The Smiths dan Morrissey secara khusus sebagai penulis lirik yang luar biasa cerdas. Dalam salah satu wawancara dengan majalah NME tahun 1986 Morrissey pernah berkata, "The whole idea of womanhood is something that to me is largely unexplored," sehingga akhirnya lahirlah lagu ini yang mengekspos bagian tubuh dari tiap wanita dan bagaimana hal tersebut bisa menjadi perdebatan panjang antar wanita. This song closes The Smiths' third album, The Queen Is Dead. The comedic and rather frivolous lyrics are noted for standing in ironic contrast to the bleak tales told on the rest of the album. 

Yep, seperti statement dari drummer The Smiths, Mike Joyce, "Only Morrissey could get away with that lyric - vegetarianism, sexism, children being murdered."

, , , , , ,

I Choose to be Sad

August 22, 2016 Samuel Yudhistira
I love sad. Sadness makes you feel more than anything - Jeff Ament- (Pearl Jam)

Sadness is a very interesting idea, this idea of sadness being some kind of default setting that artists will go into. And then I started thinking about this idea of sadness and happiness, and the idea that sadness is very loud, and happiness is quiet. -Glen Hansard- (The Frames,Solo)

I find sadness and strife to be so much more interesting with an upbeat melody. -Zooey Deschanel- (She & Him, Solo)

Sedih. Kemungkinan adalah sesuatu yang teramat dihindari oleh kebanyakan orang. Sangat-sangat dihindari sampai-sampai kalau bisa tidak perlu merasakannya.

Tapi gue menemukan sesuatu yang cukup aneh untuk dilakukan. Kesedihan itu menarik. Suatu perasaan yang menyeimbangkan kehidupan. Coba bayangkan jika di dunia ini tidak ada kesedihan. God, it might be as boring as a plain cracker. 

Untuk mencapai kebahagiaan yang nyaris sempurna terkadang kita harus mengalami kesedihan dalam batas yang nyaris ekstrim. Wah bagaimana tuh maksudnya? Logikanya kya orang lapar, kalo orang kelaparan dikasih makan sederhana aja udah bener-bener senang. Nah, sama kaya gitulah kira-kira.

Intinya jangan sampe terlalu berlarut-larut. Kesedihan yang gue maksud di sini hanya sebagai sumber alternatif untuk membuat karya seni. Sedih boleh koq, berlarut-larut juga sebenarnya hak orang sih. Cuman kalo gue menemukan "fungsi" lain kesedihan sebagai bahan gue menciptakan banyak karya terutama di musik. Bukan jadi "emo thing" tapi lebih ke arah sedih sebagai lelucon. Life is just a joke.

Lagipula hidup gue lebih dekat dengan kesedihan. Kapan terakhir kali gue senyum? Is it wicked when you smile even though you feel like crying?

Iya yah, baru nyadar.

Marilah kita bersedih bersama-sama. Sedihlah. Lalu kemudian tertawa-tawa bukan dalam pengaruh "substansi" tetapi karena kita sadar kalau semua hanya lelucon yang luar biasa lucu. Happy sad. 

"It's really easy to slide into a depression fueled by the pointlessness of existence." -Robert Smith- (The Cure)



, , , , , , ,

Strangeways, Here We Come (1987)

August 08, 2016 Samuel Yudhistira
Another Smiths' album. Wajarlah, berhubung mereka band keren dan gue suka jadi gue mau berbagi tentang pandangan gue mengenai album keempat dan terakhir mereka: "Strangeways, Here We Come" yang dirilis 4 bulan setelah band ini menyatakan bubar di tahun 1987.

Let's just skip about the story behind this album ato musikalitas album ini. Orang lain mungkin punya skill dan tanggung jawab lebih untuk menceritakan hal-hal demikian. Di sini gue cuma mau menceritakan hubungan album ini dengan apa yang gue rasakan dan nikmati.


Ini mungkin adalah album The Smiths pertama yang gue punya dan dengerin. Pertama kali gue dengerin "Stop Me If You Think You've Heard This One Before", "Girfriend in a Coma", sama "A Rush and A Push and The Land is Ours" melalui album yang luar biasa ini.


Sayangnya, The Smiths bubar setelah rekaman album ini (waktu dirilis mereka udah bubar). Menurut sumber-sumber yang gue baca album ini juga adalah album favoritnya Morrissey dan Johnny Marr seperti yang dikutip dari perkataan Morrissey, "We say it quite often. At the same time. In our sleep. But in different beds."


Menjadi satu-satunya album di mana Morrissey memainkan instrumen piano di lagu "Death of a Disco Dancer."


Lagu-lagu di album ini emang rata-rata judulnya panjang. Gatau deh kenapa. Kalau dibandingkan dengan album-album The Smiths sebelumnya kayanya tracklist di sini judulnya agak sedikit panjang.

Mari bahas lagunya satu per satu.

1. A Rush and A Push and The Land is Ours

Suara piano di awal langsung disambung masuknya vokal dari Morrissey. Jangling-nya masih berasa walau faktanya tidak ada gitar sama sekali di lagu ini. Gue suka lagu ini. Morrissey masih sering bawain lagu ini setelah bersolo karir dengan beberapa perubahan pada liriknya.

They said : 
"There's too much caffeine 
In your bloodstream 
And a lack of real spice 
In your life" 
2. I Started Something I Couldn't Finish

Gue suka intro gitarnya. Berdistorsi ringan. Salah satu lagu mereka yang gue dengerin di awal gue tahu The Smiths (sekitar jaman SMA). Gue langsung suka. Lagu ini keren banget  sampe sering gue putar ulang di MP3 player gue di jaman itu. Arti lagu ini kayanya juga mirip-mirip sama sifat geblek gue yang hobi maksain orang untuk ikutan "nyebur" dalam satu hal yang orang lain belum tentu suka dan di tengah jalan malah berubah jadi sedikit bencana.

3. Death of a Disco Dancer

Satu-satunya lagu di mana Morrissey memberikan kontribusi instrumen musik. Yep, doi memainkan piano di lagu ini, satu hal yang patut dicatat. Gue suka lagu ini. Tentang kematian dan betapa rasa kemanusiaan mulai dipertanyakan dalam kehidupan sehari-hari.

And if you think Peace 
Is a common goal 
That goes to show 
How little you know
(sebuah lirik yang kick-ass)

4. Girlfriend in a Coma

Ahhh my favourite song!! Lagu maha sarkas,penuh candaan yang ngehek, dan cerdas seperti biasanya gue suka banget lirik-lirik Morrissey yang puitis tapi tetep liar. Saking liarnya sampe lagu ini gadapet airplay di radio-radio Inggris termasuk BBC masa itu.

5. Stop Me If You Think You've Heard This One Before

I love this song. Gitarnya Johnny Marr bener-bener menghipnotis. Gue dulu sempet ngulik lagu ini dalam versi yang cukup kacau. Dan kembali tidak mendapatkan airplay dari radio di Inggris dikarenakan salah satu liriknya terdapat kata-kata "mass murder" yang dinilai terlalu ofensif termasuk lirik yang berbunyi, "a shy,bald, buddhist reflect." 
Gue suka video klip-nya. Jujur aja gue lagi sempet nyari cara bikin emblem kaya di video klip itu trus naik sepeda keliling kota. hehe.

I crashed down on the crossbar 
And the pain was enough to make 
A shy, bald, buddhist reflect 
And plan a mass murder

6. Last Night I Dreamt That Somebody Loved Me

Lagu yang dinilai oleh David Bowie sebagai yang terbaik di album ini dan menyatakan bahwa Morrissey adalah salah satu penulis lirik terhebat sepanjang sejarah. Gue sangat membenarkan Bowie. This is a great song. Liriknya juga sungguh luar biasa. Simpel tapi penuh arti.

Last night I dreamt
That somebody loved me
No hope - but no harm
Just another false alarm
Last night I felt
Real arms around me
No hope - no harm
Just another false alarm
So, tell me how long
Before the last one?
And tell me how long
Before the right one?
This story is old - I KNOW
But it goes on
This story is old - I KNOW
But it goes on
7. Unhappy Birthday 

Lagu sarkas yang memutarbalikkan kondisi tentang ulang tahun seseorang yang menurut kita "jahat". Gue suka lagu ini secara musikalitas sangat di luar pola pikir. Hal sederhana yang menjadi sebuah hal yang monumental dan begitu indah. Cara yang manis untuk menyindir seseorang.

8. Paint A Vulgar Picture

This song kicks our ears with a very "Marr" jangly thing. Jrruweeengwengwengweng. Disusul riff bass-nya Andy Rourke dan hentakan kick drum Mike Joyce. Sayup-sayup terdengar sedikit aksen tambourine baru deh masuk suara Morrissey.
Dari liriknya kayanya menceritakan tentang retorika dunia hiburan (showbiz) di mana musisi mendapat tekanan dalam berkarya demi keuntungan semata tanpa memikirkan sisi estetikanya. Kenyataan yang masih terjadi dalam dunia hiburan terutama musik akhir-akhir ini.

9. Death at One's Elbow

Salah satu lagu yang liriknya gue masih bingung artinya apa. Entah tentang affair,entah tentang suicide, entah tentang pasangan gay. Ada yang bilang diambil dari buku "James Dean is Not Dead" tapi ada juga statement lain yang bilang lagu ini diambil dari buku "The Orton Diaries" yah apapun itu pokoknya inti lagu ini adalah hal yang tragis dan menyedihkan. 

10. I Won't Share You

Final track. Dan sebuah hal yang benar-benar tepat menutup perjalanan album ini dan karir studio The Smiths. This is their legacy. Lagu ini gue sukaaaaa banget. Johnny Marr mainin autoharp di lagu ini. A very sweet song in my opinion. I won't share you/With the drive/The ambition/And the zeal I feel/This is my time. 

Huaah I really love this song. 

Pada akhirnya ini adalah album yang luar biasa. Secara musikalitas tetap mengejutkan dengan beberapa elemen instrumen yang mengisi beberapa lagu. Sayang memang menjadi karya album terakhir dari band yang sudah menginspirasi musisi di generasi selanjutnya seperti The Stone Roses,OASIS,Blur,The Libertines, dan banyak lagi band-band lain.