, , ,

Melawan Arah

March 21, 2017 Samuel Yudhistira




Hiduplah melawan arah!

Bicara tidak sulit
Hanya entah siapa yang mau dengar.
Bicara tidak sulit
Hanya saja tidak semua mau bergerak

Visual penuh kepalsuan
Kebohongan dalam bentuk digital
Jari bicara
Mulut bungkam
Pikiran berlari
Badan tetap di tempat








, , , , , ,

Bicara di Bawah Lampu

March 14, 2017 Samuel Yudhistira



“I said that people never change their lives, that in any case one life was as good as another and that I wasn’t dissatisfied with mine here at all.”
-Albert Camus, The Stranger-

Kita selalu berdebat tentang siapa yang paling hebat di bawah kolong langit ini. Entah secara selera,ilmu,karir,nilai,norma,bakat, dan banyak hal yang bisa dijadikan bahan untuk berdebat tentang siapa yang lebih dari yang lain.

Di tengah keramaian yang tidak asing dan di tempat di mana kita mulai bangkit dari keterpurukan akibat tingkah masa lalu kita permasalahan ini menguap.

Yeah. Kita semua sama, us and them and after all we are only ordinary men.


, , , , , , , , , , ,

The Libertines - The Libertines (2004)

March 07, 2017 Samuel Yudhistira



Ini adalah album yang merupakan jawaban atas penantian deg-degan para fans The Libertines di tahun 2004. Setelah vokalis sekaligus salah satu frontmen mereka Pete Doherty dijebloskan ke bui akibat aksi pencurian di apartemen salah satu personil bandnya sendiri: Carl Barât. Banyak yang menduga kalau band ini bakalan bubar jalan. 



The Libertines sempat mencuri perhatian dengan album perdana mereka yang berjudul "Up The Bracket" dan menjadi ikon musik garage rock di awal tahun 2000-an. Konflik internal,perilaku ugal-ugalan,dan gaya hidup para personilnya yang berujung pada ditangkapnya Pete Doherty membuat publik sempat berasumsi kalau band ini tidak akan bertahan lama.

"FREEDOM GIG"

Tap 'n' Tin, Chatham, Kent

Acara ini menjadi tonggak awal kembalinya The Libertines sebagai sebuah band setelah Pete Doherty keluar dari penjara dan  beberapa jam kemudian langsung manggung bareng teman-teman bandnya. Publik kembali bertanya-tanya apakah kembalinya Doherty bersama bandnya apakah hanya sementara atau mungkin The Libertines kembali dengan karya-karya terbaru mereka.

Album ini menjawab semuanya.

Dirilis tahun 2004 di bawah label Rough Trade album ini merupakan album The Libertines yang pertama kali gue dengeri justru di tahun 2014. Yeah, gue terlambat satu dekade karena jujur gue belum begitu tertarik dengan musik mereka pada saat itu. Dengan bantuan dari seorang penggemar berat The Libertines (nama disamarkan) gue berhasil mendapatkan materi-materi album ini. 

Gue suka. 

This is an amazing stuffs. Album ini kaya biografi. Kebanyakan menceritakan tentang relasi pertemanan antara Pete Doherty dan Carl Barât yang sempat gonjang-ganjing karena kasus pencurian tersebut. 

Langsung digeber dengan single pertama dari album ini yaitu lagu "Can't Stand Me Now" yang juga merupakan hit palng cihuy dari The Libertines yang pernah dibuat. Lagu ini jelas tentang pertemanan yang mengalami turbulensi di tengah perjalanan. Yeah, sebuah hal yang mungkin juga banyak dialami sama kita semua.

An ending fitting for the start
you twist and tore our love apart
your light fingers through the dark
that shattered the lamp and into the darkness cast us...

No you've got it the wrong way round
you shut me up and blamed it on the brown
cornered the boy kicked out at the world...the world kicked back
alot fuckin' harder now

Gue suka track yang judulnya "Don't Be Shy","Narcissist","The Ha Ha Wall", sampe "Arbeit Macht Frei" yang masih menggunakan formula yang sama: lirik simpel,distorsi ringan,tempo cepat, dan attitude yang urakan. Album ini memang penuh dengan energi. Mungkin pengaruh absennya Pete Doherty yang tiba-tiba kembali dan membawa energi yang baru untuk The Libertines sehingga empat belas lagu di album ini menjadi penuh semangat.

Mungkin lagu "Music When The Lights Go Out" adalah lagu yang paling gue suka di album ini. Lagu ini menyentuh emosi gue secara berlebihan di masa-masa depresi gue dulu. Ahh, how I really love this song man. Lagu ini mengingatkan gue pada teman-teman dan keseruan dengan mereka. 


and all the memories of the pubs and the clubs, and the drugs and the tubs we shared together
will stay with me forever..
but all the highs and the lows and the to's and the fro's they left me dizzy oh wont you please
forgive me

but i no longer hear the music oh no no no no

Di lagu "What Katie Did" gue suka intronya dan harmonisasi vokal yang ringan tapi keren. Gue suka liriknya. Menceritakan tentang Pete Doherty yang lari dari kesedihan setelah putus dengan cara mengkonsumsi heroin.

What you gonna do Katie? 
You're a sweet, sweet girl 
But it's a cruel, cruel world 
a cruel, cruel world 

Safety pins are none too strong Katie
they hold my life together 
And I never say never 
And I never say never again 

But since you said goodbye 
The polka dots fill my eyes
And I don't know why 

Kebanyakan majalah musik memberikan review yang cukup positif tentang album ini. Tapi yang menurut gue sangat mencuri perhatian gue ketika gue dapet album ini jujur aja cover albumnya. Gue suka sama cover album ini. Sederhana tapi pesannya kuat. Foto Carl dan Pete waktu acara "Freedom Gig" yang legendaris tersebut dipilih menjadi cover album yang berisi kisah tentang mereka berdua.





Please don't get me wrong

See I forgive you with a song

We'll call the Likely Lads

But if it's left to you

I know exactly what you'd do

With all the dreams we had


picture source: https://en.wikipedia.org/wiki/The_Libertines_(album)