Kasihan... Kita Diwakili Pelawak...

June 18, 2013 Samuel Yudhistira
Semalam gue emosi berat di depan tipi. 

Sidang Paripurna DPR yang membahas tentang pengesahan RUU APBN-P 2013 berlangsung kemarin tanggal 17 Juni 2013. Dan hasilnya, DPR menyetujui rancangan undang-undang tersebut untuk disahkan menjadi undang-undang.

Dampaknya? 

DPR menyetujui keputusan untuk menaikkan harga BBM.

Tamat.

Apakah penyebab gue emosi?

Apakah karena mahasiswa demo sampe anarkis?
Apakah karena DPR menyetujui perubahan APBN sehingga harga BBM naik?
Apakah karena tayangan di tipi kemarin tidak selesai sampe habis?

Gak, bukan itu semua alasannya tapi justru hal yang bikin gue kesel itu adalah hal yang mungkin tidak terlalu diperhatikan orang-orang yang menyaksikan siaran langsung sidang kemarin, atau siarannya diredam karena memang hal yang bikin gue emosi ini agak menggangu jalannya sidang dan jelas-jelas GAK PENTING.

Celetukan gak penting, lawakan gak guna atas nama intermezzo yang durasinya panjang,rapat yang mempertaruhkan nasib rakyat diselubungin dengan tagline kampanye masing-masing partai,interupsi dengan alasan tidak jelas,tawa,senyum, wajah-wajah tanpa beban yang duduk santai di dalam ruang sidang sementara di luar rakyat menanti dengan muka merah dan tegang tentang hasil rapat "PARA WAKIL"-nya di dalam gedung berpenyejuk ruangan dan berfasilitas top.

Siapa sih mereka?
Itu wakil saya?
Wakil saya itu mereka yang nyeletuk gak lucu dan gak penting itu?
Yang dari ujung rambut sampe ujung kaki dilapisi baju-baju mewah?

Gue merasa sidang kemarin itu harusnya bisa berjalan dengan lebih serius, gak perlu pake nyeletuk gak penting,sok-sok bela rakyat,lama-lama segala hal berlabel "demi rakyat" disalahgunakan.

Yah, semoga anggota dewan "YANG TERHORMAT" para wakil rakyat di pemerintahan bisa lebih dewasa lain waktu.