Awas! Congor Pembawa Maut. Ketikan Pembawa Sengsara

November 11, 2012 Samuel Yudhistira
Okey, sedikit kita kembali ke masa SD dulu ketika belajar Bahasa Indonesia ada salah satu bab tentang peribahasa. Gue lumayan suka mendalami peribahasa dan mendapati bahwa nasihat-nasihat yang sudah ada sejak dulu masih berlaku bahkan di era post-modern seperti saat ini.


Berarti yang namanya nasihat itu everlasting, my friend.

Dan gue mendapati bahwa semuanya itu benar adanya. 

"Mulutmu harimaumu." salah satu peribahasa yang dulu sempat gue pelajari di bangku sekolah, artinya adalah kita harus menjaga ucapan kita agar tidak ada konflik yang terjadi akibat perkataan dan ucapan yang keluar dari mulut kita. Serius, kadang perselsihan yang menimbulkan kerusakan dan kerugian berasal dari mulut kita.
\
Mungkin kalo di era komunikasi nan canggih sekarang ini, bukan hanya mulut yang menjadi "harimau" kita tapi juga ketikan kita di sosial media. Yah, sudah bukan rahasia lagi kalo sebagian besar orang di Indonesia banyak menghabiskan waktu,mencurahkan keluhan, perasaan,dan sekedar bermain di sosial media. Sehingga jangan heran kalo jejaring sosial macam facebook atau twitter banyak dipenuhi dengan hal-hal yang berbau "curhat". Yang gue maksud curhat di sini bukan sekedar soal hubungan cowok dan cewek yang menemui masalah. Tapi, semua yang ada di dalam hati dikeluarkan melalui status di jejaring sosial. 

Dan terkadang bukan hanya bentuk perasaan yang mengacu ke perasaan sedih, tapi kadang amarah, kekecewaan, dan bangga ikut tumpah ruah di jejaring sosial.

Oke, kalo sekedar sedih,kecewa, ato bangga di-share paling bisa dianggap sebagai "spamming" tapi kalo perasaan marah ato kesel di-share, wah, bisa panjang urusannya.uk
Inget, ini sosial media, apapun jenisnya, JANGAN PERNAH MENUMPAHKAN PERASAAN KESAL TERHADAP SESEORANG DI SANA. 
Entah elo nyindir,berkata yang tidak pantas tentang orang lain,menuduh,dan apalagi menghina berbau SARA, pokoknya jangan pernah lakukan, for goodness sake, don't! 

Memang salah satu solusi singkat untuk menyembuhkan perasaan kesal atau marah adalah dengan melampiaskannya. Tapi please, masih ada bantal guling untuk dibanting,gelas untuk dipecahkan,kertas untuk dirobek-robek, ato tiang listrik untuk dikencingin (??), tapi jangan sekali-kali menumpahkan perasaan kesal di jejaring sosial. Takutnya ada orang tidak bersangkutan jadi ikutan "kena" imbas, terutama kalo kita menyindir orang lain di jejaring sosial. 

Yang disindir si A yang merasa disindir malah si B, si C, si D, sampe si Z juga ikutan tersindir.
Satu disindir, seribu yang merasa. hehehe

Karena itu benar, "Mulutmu harimaumu, ketikan tanganmu kini menjadi harimaumu pula." peribahasa yang telah direvisi dan disesuaikan dengan kondisi zaman ini.

Gue sudah mengalami kejadian "typo yang disengaja" atawa menyindir salah sasaran di jejaring sosial sehingga sekarang gue rada berhati-hati dalam memposting sesuatu. Lagian kadang gue juga merasa sedikit bodoh dengan melakukan pelampiasan emosi di jejaring sosial. Mending gue tulis di blog aje, hehehe, bisa lebih panjang pelampiasan emosinya.


PELAMPIASAN EMOSI ALA GUE

Ambil headphone,nyalakan lagu-lagu yang bikin relax sambil baca novel atau menikmati secangkir kopi. Itu yang paling bener. 

Yeah MEGADETH!! \m/ hehehe

Ato kalo lo merasa sayang emosi lo dibuang percuma mending lo lampiaskan ke barbel,treadmill, sepeda statis, ato samsak, lumayan kan bisa sekalian ngebentuk badan. Pikiran sehat, raga pun sehat, yeekan? 

Ato baca komik, tapi bacanya yang lucu-lucu aja. 

Buka laptop main game, main Football Manager,Battlefield, ato Slender biar adrenalin mengalir

Nonton film juga asik tuh, setel aja film-film komedi kya Warkop,Benyamin, Mr. Bean apapun itu yang membuat lo tertawa.

Pokoknya, jangan sampe gara-gara kesel sama sesuatu kita malah menimbulkan masalah dengan hal yang lain. Cheers!