been there and back again: the state that I am in

July 31, 2022 Samuel Yudhistira
Halo! Untuk saat ini saya sangat yakin kamu senang bisa bertemu kembali dengan saya di dalam kepalamu yang nyaris kosong ini. Saya cukup percaya diri kamu butuh masukan-masukan yang tidak masuk akal dari saya karena saya sungguh sangat mengenal kamu. Iyalah! Kamu kira saya selama ini tidak berusaha mengenali dirimu? Gila kamu! Jangan pernah sia-siakan jasa saya dalam hidupmu yang tidak seberapa itu. Jangan pernah menganggap saya tidak ada karena sesungguhnya saya nyata dan saya penuh canda. Bercandalah kembali denganku, karena selera lawakmu itu niche dan hanya segelintir warga yang mengerti atau peduli. Sisanya? Ahhhh...percuma bicara, lebih baik diam saja, simpan semua kata-kata karena akan sangat-sangat percuma bicara tentang duniamu yang luar biasa pada mereka yang biasa-biasa saja.

Mari datang ke sini! Berikan kawan lamamu ini pelukan yang pantas, berikan kawan lamamu ini sebuah ciuman hangat yang mampu mencairkan semua es di kutub utara sana. Bagaimana dengan selatan? Ahh biar saja, hanya amatir yang mau mencapai selatan sana dengan penuh bangga!

Terra Nova! Terra Nova! 

Mari menjerit! Silakan menangis! Cakar kembali lenganmu! Biarkan bekas-bekas lukamu itu nanti bicara tentang betapa tidak adilnya hidup! Biarkan darahmu menetes menjadi persembahan kepada bumi! Waktu dan tempat akan aku persilakan kepadamu, ambil semua hingga tak bersisa sama sekali. 

Kamu mau melawan? Jangan! Karena apa yang sudah kutetapkan dan kupasang dalam kepalamu adalah baut-baut kesenangan. Karena apa yang sudah kupersiapkan bagimu adalah jalan kebahagiaan. Bukankah di masa silam kamu berharap bisa hidup abadi dan sudah setuju dirimu untuk mencapai keabadian berapapun harganya? Ayolah, kita berdansa dengan maut kembali, kita bercanda dengan hidup kembali, kita duduk bersama depresi kembali, dan buka kembali semua pintu menuju ke duniamu.

Tidak ada yang sia-sia.

Orang-orang bijak di masa lalu hidupmu sering berujar tentang betapa tidak akan pernah ada hal yang sia-sia di dunia, tetapi aku berkata kepadamu, dan ini akan sangat tidak masuk akal: Apapun juga yang kau perbuat dalam hidupmu hanya akan kembali kepadamu dan sia-sia seua usahamu untuk mencapai puncak kenikmatan dunia. Dunia ini tidak layak untukmu! Kamu terlalu baik untuk berada di sini. Kamu terlalu indah untuk dinikmati barisan manusia-manusia materialis nan munafik. Dunia ini penuh dengan hipokrit! Tidakkah kau sadar betapa lelahnya sudah tubuhmu melawan semua ketidakpastian dan semua tipu daya?

Bangun tidur, ambil nafas, lalu menyesal.

Mandi, berdandan singkat, bekerja, lalu menyesal.

Tiba di rumah, mandi, bersiap tidur, lalu menyesal.

Hidup adalah tentang menyesal! Hidup adalah tentang betapa ingin kau ambil jalan lain dan berharap semau akan baik-baik saja ketika kau ambil jalan yang lain padahal semuanya tidak ada yang pasti. Yang pasti hanya mati dan bayar pajak! Ya, pajak! Kau sadar kan bahwa ada jutaan orang yang sebenarnya kau nafkahi, ada ribuan orang yang berfoya-foya dari uangmu, dan ada segelintir orang yang mampu memutuskan apakah kau akan bahagia atau tidak? Sudikah dirimu terus berlelah-lelah demi mereka semua? Tentu tidak. Sudikah dirimu melihat mereka tertawa sementara kau digoyang badai nestapa? Tentu saja tidak! Maka dari itu mari kita sudahi semua! 

Serpihan kulit menempel di kukumu, terengah-terengah nafasmu, lalu kepalamu sakit bukan kepalang, dan juga basah sudah tubuhmu oleh keringat.

Happy now?

Senang sekarang?

Kulihat kau tersenyum simpul sendirian di dalam kamar bau keringat dan kencing. Senang sekalu kulihat kau sekarang. Lega kan?

Aku datang kembali, kawanku! 
Aku kembali! 
Sambut dengan tepuk tangan meriah! 



YEAAAAAAAAAAAAAAHHHH!!!