Pertengahan 2014 ketika musik neo psychedelic mulai digandrungi anak-anak muda muncul satu band dengan karakter dan attitude punk yang berisik menerobos masuk dengan karakter mereka yang aneh bin ajaib.
Pertemuan pertama gue dengan Barbars terjadi ketika kita berbagi panggung dalam sebuah acara. Gue rada kaget juga sama band ini Leather jacket, badan diselotip, muka dicorat-coret, dan attitude ugal-ugalan. Di atas panggung mereka benar-benar mampu menarik perhatian semua orang yang hadir dengan dandanan ajaib tersebut. Tapi bukan cuma dandanan, perilaku brutal di atas panggung, dan attitude brutal yang mereka tunjukan di panggung bukan sekedar aksi panggung, no, it's real! Banting-banting gitar, vokal menjerit-jerit, lirik tanpa kompromi, muntah di panggung, hentaman drum yang agresif...Gilak!
Sejak saat itu gue jatuh hati dengan musik mereka.
Hingga pada akhirnya mereka merilis E.P. pertama mereka tanpa dinaungi label apapun. Bikin sendiri. Bener-bener do it yourself.
Barbars bisa dibilang sebagai supergroup underground lokal yang sayangnya kurang mendapat exposure di skena musik. Diisi oleh personil-personil band lokal yang namanya sudah tidak asing lagi di kancah musik bawah tanah seperti Jon The King, Seek Sick Six, sampai Pestolaer.
Let's get into the songs!
Magenta and Half Black Garland
Kesan dark dari Barbars langsung terlihat di lagu pembuka album ini. Piano dan ketukan drum pelan dihajar jeritan gitar dan suara vokal minim bass. Sebagai lagu pembuka kayaknya sah-sah aja lagu ini dimainkan. Durasi 7 menit lebih tidak terasa karena tensi lagu ini yang naik turun.
Marilyn Monroe
Nah, ini dia! My personal favourite. Tempo cepat langsung menhentak di awal lagu setelah narasi singkat. Wow! Riff-riff di lagu ini brutal mampus. Gue suka banget lagu ini, asik buat berheadbang ria. Entah yah, mungkin lagu ini terinspirasi dari aktris legendaris Marilyn Monroe dengan gaya hidup dan cerita-cerita kontroversialnya.
I Wanna be Your Dog
Dari judulnya aja kita sudah tahu kalau ini bukan lagu original dari mereka. Lagu ini merupakan lagu dari The Stooges, salah satu band legendaris yang melambungkan namaa Iggy Pop sebagai performer yang sinting di kancah musik underground. Barbars mengolah lagu ini dengan cukup baik. Mengubah komposisinya sehingga nuansa gelap khas mereka sangat terasa di lagu ini.
Angsa Berbisa
Satu-satunya lagu berbahasa Indonesia di album ini. Alunan suara sitar diisi oleh Erlangga Ishanders (Ramayana Soul) membuat lagu ini agak sedikit berbeda dengan lagu-lagu lain dalam album ini. Barbars bereskperimen dengan sound yang sedikit berbeda dan penulisan lirik dengan menggunakana bahasa Indonesia nampaknya cukup sukses. Lagu ini keluar sebagai single dari mereka dan Barbars merilis video klip dari lagu ini yang mendapat respon cukup positif. Tetap dengan lirik-lirik yang absurd, dark, dan depresif.
Barbars - Angsa Berbisa
The Glorious Brain
Hentakan drum cepat berisi di awal lagu ditambah riff bass dan keyboard yang unik dan lengkingan gitar absurd membuat lagu ini penuh dengan kesan brutal. Barbars secara tepat mengisi lagu-lagu mereka dengan noise-noise ajaib menggunakan synth dan efek-efek suara. Suara unik Bofag digeber penuh menambah kesan "uedan" pada lagu ini. Secara pribadi lagu ini salah satu lagu yang gue suka banget di album ini.
Here Comes Alive
Lagu penutup sekaligus merupakan lagu yang menurut gue sangat mempermainkan emosi pendengarnya. Tempo pelan di awal lagu dan suara lirih vokalis yang jujur saja mampu bikin orang agak takut, hehehe. Tempo semakin pelan-pelan lalu hilang...... tiba-tiba riff-riff keras menerjang masuk ke telinga dan musik kembali datang, kali ini dengan tempo cepat yang tanpa ampun langsung menghajar. Suara vokal yang tadinya lirih berubah menjadi jeritan penuh amarah. Waow, sukses mereka menutup album ini dengan lagu yang sangat-sangat liar.
Sayang band ini jarang banget manggung. Padahal mereka punya materi lagu-lagu yang menurut gue sangat keren dan jarang banget ada band dengan attitude seperti mereka saat ini. Yah, mungkin selera pendengar saat ini belum cocok dengan musik mereka dan siapa tahu in the future Barbars bisa kembali manggung dan sangat menyenangkan melihat mereka secara langsung dengan aksi panggung gila mereka.