What's Your Story? Hey Look! We've Made History.

June 11, 2016 Samuel Yudhistira
Kita hari ini kita kemarin kita adalah bagian dari sejarah.


Cerita ini semua berawal dan bermuara dengan kebahagiaan. Wah, saya sungguh amat terhormat menjadi bagian dari sejarah dirimu yang penuh sensasi. Mulai sekarang kita masih akan merasakan perasaan yang sama dari sudut pandang yang berbeda. Perasaan senang,sedih,bahagia,dibenci,dicintai semua akan tetap sama hanya cerita yang ditampilkan akan sangat berbeda antara saya dan kamu.

Kita tetap akan menulis cerita yang entah kapan berakhirnya ini. Tinta kehidupan di atas kertas dunia masih harus diisi dengan cerita. People come and go. Entah siapa subjekmu nanti dan entah siapa objek favoritmu yang mengisi memory di kameramu nanti. Ceritaku sudah tamat. Lega rasanya dan senang ketika membaca kembali semua tulisan yang kita tulis di buku kenangan tak berwujud. Ini masih merupakan bagian dari dirimu. 

Benda Langit

Bulan sudah mengalihkan pandangan. Dia geleng-geleng kepala melihat kelakuan kita. Matahari terkejut dan kebingungan mencari bayangan kita yang hilang. Bintang-bintang di langit nampaknya kesal karena akan kembali muncul dalam repetisi pop murahan. Objek angkasa, malangnya kalian tak bisa lagi mengganggu kami dan untuk Bintang di langit sebaiknya kalian cari pengacara dan menuntut royalti atas setiap karya yang mencatut nama kalian tanpa izin resmi.

Sedih

Hey Rindu, mengapa engkau membuat hidupku sangat membosankan tanpa kegalauan? Maafkan saya terlalu cepat untuk memaafkan setiap langkah yang salah dalam percaturan kehidupan kemarin. Seharusnya saya menjerit dan menangis memohon mati supaya engkau dapat bekerja dengan baik. Yah, dengan segala hormat saya minta maaf kepadamu Rindu.

Masa Lalu

Terima kasih! Saya senang. Terima kasih saya belajar. Terima kasih saya pernah dicintai dan dibenci. Terima kasih saya pernah memiliki rasa. Terima kasih saya mencintai dan mengasihi. Terima kasih saya pernah berbagi. Terima kasih saya pernah menjadi laki-laki paliiiing bahagia di dunia. Terima kasih saya ucapkan. 

Masa Depan

Halo, saya bertemu lagi dengan dirimu yang kemarin lama menganggur karena saya tak pernah berpikir hal lain selain sensasi sekejab kehidupan. Kita punya banyak pekerjaan yang menumpuk. Semua sudah berdebu penuh sarang laba-laba di sudut gudang. Sebentar, saya harus menyingkirkan dan memilah. Yang terpakai akan disimpan kembali dengan rapi dan yang lain akan saya buang ke api supaya jadi abu dan tak teringat lagi. Hadeeh... Maafkan saya. Terlalu lama saya dibuai kesedihan, bung! Sekarang saya dibuai rasa ingin kembali mengebut kencang bersamamu. Jangan hentikan saya yah. Kita lompati semua bersama-sama semua aral terjang yang menantang di depan mata. Jangan tinggalkan saya sendirian.

Ceritaku sungguh sangat tidak biasa. Kita adalah orang-orang pilihan yang boleh merasakan semua hal yang mungkin orang lain tidak akan pernah rasakan. Berbahagialah dirimu, karena semua tidak akan berakhir di sini. Kamu tetap menjadi tokoh fiktif dalam setiap surat yang kutulis. Kisah ini akan menjadi hal monumental dalam kehidupan dan setiap orang yang merasakan akan larut dalam petualangan mencari arti kehidupan. Semuanya, mari kita berbahagia. Apalagi yang kau kejar? Hiduplah dalam kesukacitaan dan berbagilah dengan yang lain. Hidup terlalu singkat untuk dibuat sedih. Saya bangga dan tersenyum. Tidak ada rasa sedih yang menyelimuti sekarang. Aww yeah, life keeps on turning, my friends!

Saya bahagia. Dan ceritaku tak henti sampai di sini.