bertuhan secara indie

May 07, 2022 Samuel Yudhistira

Tuhan begitu dekat, dia ada dan hidup di dalam hati setiap manusia. Tuhan hadir ketika kau memanggil namanya dalam doamu. Dalam setiap tarikan dan helaan nafasmu dia hadir senantiasa tanpa pernah meninggalkanmu terkapar sendirian. Tapi ada beberapa orang yang berteriak keras di atas panggung utama kesucian tentang betapa jauh Tuhan bertahta. Katanya di surga, di atas langitnya langit Tuhan bertahta penuh dengan kemewahan. Siapa dia? Siapa yang berteriak-teriak penuh semangat, membakar telinga setiap orang yang hadir di dalam setiap pertemuan? Mereka adalah agen-agen kesucian. Wahh, nampaknya mereka adalah orang yang benar-benar luar biasa. Betul! Mereka sungguh teramat luar biasa. Mereka adalah "wakil" Tuhan di dunia ini. Merekalah yang mengambil alih tugas Tuhan selama Tuhan sedang asik beristirahat di tahtanya.

Kalau Tuhan begitu dekat mengapa dia masih perlu wakil di dunia ini? Bagaimana bisa mereka-mereka ini mentahbiskan dirinya menjadi wakil Tuhan? Apakah semua orang bisa menjadi wakil Tuhan? Haruskah dipilih langsung dengan metode yang mistis? Atau bagaimana?

Apakah mereka menghirup udara yang berbeda dengan apa yang kau hirup? Kalau udara tersebut masih sama, buat apa kita mendengar para wakil Tuhan ini berkata-kata dengan bahasa yang sulit didengar? Apakah kita tidak layak untuk menerima langsung suara dari Tuhan? 

Ada kalanya kita merasa bahwa mereka ini adalah manusia-manusia super, ada kalanya kita merasa bahwa suara yang kita dengar adalah suara Tuhan, ada masa ketika kita melihat Tuhan dan menuhankan manusia-manusia super ini sehingga kita mempersembahkan korban syukur kepada mereka-mereka ini karena menganggap mereka berada di tingkat yang sama dengan Tuhan sendiri.

Kita adalah manusia-manusia biasa yang dilarang untuk berpikir dan tahu lebih tentang batas suci dan kuasa. Kita adalah hamba dan hanya ada kata Ya Ya Ya Ya Ya boleh keluar dari mulut kita yang sedari lahir sudah terkunci secara sempurna. Lama-kelamaan kita dipaksa untuk berpikir tentang bagaimana cara kita untuk bisa menyenangkan para wakil Tuhan. Lama-kelamaan kita dibuat percaya oleh mereka yang berkata bahwa Tuhan sedang terlelap dan selagi Beliau terlelap maka satu-satunya suara yang sah adalah suara dari mereka. Tiba masa ketika para wakil Tuhan mampu memberikan jaminan kepada sesama ciptaan tentang siapa masuk surga dan siapa masuk neraka. Mulailah mereka dengan angkuhnya mengeluarkan peraturan "sah" tentang batas dosa dan dunia. Luar biasa! Aku juga ingin menjadi seperti mereka.


Hidup bergelimang privilege, imunitas, kecantikan, keindahan, dan kesucian. Dipandang jauh lebih tinggi dibanding dengan manusia-manusia biasa lannya yang turut memenuhi dunia penuh dengan ketidakpastian. Daging melawan daging. 


Mereka membuat kita berpikir kalau Tuhan begitu jauh dan begitu tidak peduli terhadap apa yang sudah diciptakan. Mereka membuat kita berpikir bahwa manusia super itu ada. Mereka membuat kita berpikir kalau kita adalah sampah belaka. Mereka membuat kita berpikir kalau mereka adalah satu-satunya suara yang sah dikirim langsung dari surga. Mereka membuat kita berpikir kalau mau masuk surga harus melewati mereka ini sebagai perwakilan langsung dari langit.

Sudah saatnya kita bertuhan secara independent tanpa melewati filter. Hanya aku dan Tuhan. Bicara, tertawa, diskusi, menangis, memohon ampun, meminta petunjuk, meminta arahan, dan hanya dirimu secara langsung menghadap Tuhanmu. Bukankah sebaiknya begitu? Bukankah sebaiknya aku tanyakan sendiri tanpa harus melewati para manusia super ini? Bukankah Tuhan begitu dekat dan maha kuasa? Bukankah seharusnya aku bisa berbicara dan menerima kasih karunia-Nya secara langsung? 


Tuhan itu ada dalam diriku. Dia tidak perlu diwakili oleh orang-orang penuh pretensi dan pada akhirnya mengambil keuntungan dari segala hal yang berbau teologis. Dia begitu mengasihi ciptaannya sehingga seberapa jauh ciptaan tersebut dari diri-Nya, tak akan pernah luput dari tangan pengasihan-Nya.


Maha. Ketika mendengar mereka berkata bahwa Tuhan begitu jauh, betapa gilanya mereka ini berani mengerdilkan kuasa yang dimiliki Tuhan...bertuhanlah secara independen maka akan kau rasakan kuasa yang sebenarnya tanpa harus melewati mereka yang menganggap dirinya lebih suci dibanding orang-orang lain. Serahkan semua, biarkan dirimu dibasuh oleh cinta kasih tanpa batas...tanpa cela...hanya engkau dan Tuhan. Bukankah begitu lebih baik?