Broken Arrow!

October 14, 2023 Samuel Yudhistira
There's beauty in it...

Short days ago we lived, saw sunset glow, loved, and were loved. Now we lie in the field of doubt. Now we are sinking into a sea of lies. These magnificent men in their magnificent machines. Where are they going? 

We could plan a mass murder or worse...start a religion! It's Catholic heaven, man! I have an ancient Indian crucifix around my neck. My chest is hard & brown. Lying on stained & wretched sheets with a bleeding virgin. Here I go again, focused on myself again. Thinking, endless thinking. Suicides, death of grandmas, tragedies, plane crashes, hunger, tension, road rage, school, birth of a legend, past loves. We are the victims of a passionate crime called love. 

I have built a treehouse. Nobody can see us. It's a you and me house. 

The saddest thing about betrayal is that it comes from those who you trust the most. It must be painful to watch as the betrayal unfolds beyond our eyes. How do we lose all the good that was given to us?

Karena pada akhirnya keserakahan pula yang akan kita membawa kita ke jurang kesadaran. Kita menggali lebih dalam kuburan kita sendiri sampai tidak tercium bau busuknya. Sesekali tengoklah ke belakang dan lihat betapa manusia bisa melakukan apa saja terhadap manusia lainnya. Kita dibuat sadar bahwa semua kualitas bisa terhitung dengan angka dan segala kuantitas akan berubah karena pengaruh kata.Terkadang kita lupa kalau raga ini begitu rapuh dan jiwa begitu mudah menguap seiring berjalannya waktu. Nasib sial terus hidup untuk mereka yang hidup dalam kebohongan. 

Ketika foto-foto penuh kemudaan kita akan menjadi foto tua usang berisi kenangan di situlah kita sadar bahwa sudah banyak yang berubah dalam kehidupan kita. Sebagian hilang, sebagian lupa arah, sebagian memilih menetap, dan sebagian menerima hidup baru. 

Mari sini, manisku! 
Merapat dekat denganku. 
Kita adalah mereka yang sedang bahagia
Kita adalah mereka yang sedang dimabuk asmara

Pernah tertulis bahwa kita harus bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kita ambil dalam hidup. Ada masa ketika kita saling menunggu satu dengan yang lain untuk berbicara dengan Tuhan-nya masing-masing. Ada masa ketika kita larut dalam pertanyaan mengapa kita dipertemukan. Ada masa ketika jarak dan pantangan memutus rantai persaudaraan. Ada masa ketika diri ini hilang arah dan terbangun dalam keadaan pasrah penuh penyesalan.

Kalau memang semua sudah seharusnya terjadi dan memang ditakdirkan untuk terjadi seperti demikian maka sebaiknya kita menerima saja dan menikmati semuanya dengan lapang dada. We were stars, heroes of our stories, and villains in their stories. 


Into this house, we're born
Into this world, we're thrown

Menyerahlah pada kuasa yang memang sudah semestinya menjadi hak mereka yang punya nyali tapi minim rasa malu. Kita semua harus sadar kalau pada dasarnya (sekali lagi harus saya sampaikan!) kita hidup dalam dunia dengan sistem kelas. Beberapa dari kita senang hidup dalam kenyamanan dan kesenangan buatan dan ada dari kita yang iri akan kepalsuan tersebut. Berterima kasihlah pada internet karena informasi sama mudahnya diterima seperti kita menghirup oksigen. Ketika waktu tercipta kita semua sudah digariskan secara sempurna dan melawan kesempurnaan adalah perbuatan yang menyenangkan walau sia-sia. 

Sejarah adalah tentang pengkhianatan.

The archer sees the mark upon the path of the infinite, and He bends you with His might that His arrows may go swift and far. Let your bending in the archer’s hand be for gladness; For even as He loves the arrow that flies, so He loves also the bow that is stable.