Love Will Tear Us Apart

October 25, 2011 Samuel Yudhistira
Hari ini gw dapet julukan baru Samuel Yudhistira a.k.a. Dokter Cinta.

Wueeh!? Kagak salah itu??!!

Jelas tidak, my friend! Itu bukan gw yang ngomong tapi orang lain. Gw bikin postingan ini kebetulan keinget sama lagunya Joy Division, dan gw rasa topik yang gw angkat kali ini sangat berhubungan dengan urusan "kegalauan" (weeehh).

Curhat (CURahan HATi) kalo menurut gw adalah suatu tindakan yang diambil seseorang yang mengalami masalah dan meminta saran sama orang lain yang menurut dia mampu memberikan jalan keluar. Walaupun kadang jalan keluarnya bisa-bisa menimbulkan masalah baru.

Anyway gw lumayan sering jadi pelacur (pelayanan curhat) buat beberapa manusia-manusia antik di sekitar gw entah itu cewek ato cowok, dan semua masalah berujung pada urusan CINTA.

*semoga gw gak muntah selagi ngetik*



Salah satu pengalaman buruk gw ketika lagi ada yang curhat adalah: MEMBUAT ORANG TERSEBUT NANGIS!!!! Iyaaakk entah akibat nasihat gw yang bikin doi bahagia hingga menangis ato ketakutan akut disebabkan melihat muka gw terlalu lama.

Kronologisnya, begini:

GW
KORBAN (kebetulan cewek)

Gw sama Korban kebetulan lagi di kelas, lagi ceng-cengan terus ngobrol urusan enteng rada gak penting sampe tiba-tiba masuk ke topik tak terduga. Doi mulai curhat soal mantannya, gobloknya gw, malah gw tanggepin!!!

Korban: -----ngomongin soal kuliah-----
Gw: ------jawab seadanya--------
Korban: ----ngomongin harga beras-----
Gw: -----masih gw tanggepin-----
Korban: ------ngomongin mantan pacar----
Gw: ------gw nasehatin-----

Pertama-tama sih gak masalah, gw juga gak terlalu ambil pusing, lama-lama mata doi mulai berkaca-kaca, suara mulai rada serek, dan dalam hitungan 3....2....1.... WHAAAMBULANCEEE!!

Itu orang nangis kejer, sampe orang-orang di sekitar gw pada ngeliatin, asli gw salah tingkah, takutnya orang ngira gw malakin doi sampe nangis. Hueeehhh untung aja suasana dapat ditenangkan kembali setelah gw kasih doi permen karet Yosan. (masih ada emang??)

Emang yah cewek tuh sensitif banget kalo urusan beginian, kalo udah menyangkut urusan beginian (cinta), entah kenapa cewek kalo habis putus gampang bener nangis, entah apa yang ditangisin. Kebanyakan sih alesannya, "Gw kan masih sayanggg, wueee( nangis lagi)," ato "Tega banget sih dia ngeduain gw, wueeee (nangis lagi)," ato "Dia masih ngutang ama gw, wueee (baru pantes ditangisin),"

Intinya beda banget sama cowok yang kalo udah putus yaa putus aja, sejauh ini sih yang gw liat begitu (gak tau kalo yang laen).

Kembali pada pertanyaan mendasar di blog ini,
"What about you, Sam??"

Gw?? Gile ini gw buat berdasarkan pengamatan gw terhadap orang lain yang mengesampingkan fakta bahwa: GW JOMBLO!! hehehe

No, just kidding!

Gw sendiri memandang kalo putusnya suatu hubungan adalah suatu titik di mana pasangan menyadari satu hal: Ketidakcocokan yang gak mungkin bisa disatukan tanpa adanya kompromi dari salah satu pihak *beeeh*

So, fellas, galau boleh, tapi jangan kelamaan yee :D


Tautan




,

Return of The Stone Roses

October 19, 2011 Samuel Yudhistira
Sebuah band asal Manchester, Inggris yang menjadi ikon musik Inggris era 90-an kembali bereuni dan bahkan dianggap sebagai "the event of the decade" oleh majalah NME.

Well fellas, The Stone Roses are back! They are going to rule the world again. It's happening!

Setelah melalui banyak rumor dan kesan skeptis yang terpencar dari berita tersebut, ternyata mereka benar-benar akan melakukan reuni dan mungkin akan merilis album kembali.

The Stone Roses, bisa dibilang sebagai icon indie-rock, akar dari brit-pop, ikon musik Inggris, berkat mereka banyak band-band yang terinspirasi kayak Pulp, Blur, OASIS, dkk, sehingga bisa dibilang mereka itu salah astu dedengkotnya musik Inggris, apalagi tahun 2006, album pertama mereka, "The Stone Roses" yang dirilis tahun 1989 disebut sebagai "The Greatest British Album Ever".

Well, perkenalan gw dengan The Stone Roses itu waktu gw baca review dari seorang penulis asal Inggris (gw lupa namanya, tapi yang jelas nama depannya Joe) yang menulis mengenai sang gitaris, John Squire. Dari review yang ditulis gw pun akhirnya penasaran dengan band yang album keduanya dianggap "meniru habis-habisan Jimmy Page dan Led Zeppelin" tersebut. Walhasil, dapet beberapa lagu, "She Bangs The Drums" sama "Fool's Gold", dari situ gw terus eksplor lagu-lagu mereka kayak "I am The Resurrection", "Sally Cinnamon", "Bye-bye Badman", "I Wanna be Adored" dan langsung terkagum-kagum dengan karya yang mereka hasilkan.

Satu hal lagi yang membuat gw terkagum-kagum adalah John Squire yang menggunakan gitarnya sebagai bagian dari mixing lagu. Melakukan pelapisan sound beberapa gitar,ampli,tone, dan penyeteman yang berbeda untuk menciptakan efek keseluruhan.

Okay, satu hal yang pasti marilah menanti karya baru dari reuni The Stone Roses ini, dan siapa tahu aja mereka mau mampir ke Indonesia. Semoga!




Success is Money

October 15, 2011 Samuel Yudhistira
What’s money? A man is success if he gets up in the morning and goes to bed at night and in between does what he wants to do.



Bob Dylan, (source)

Kata-kata di atas diucapin sama Bob Dylan, gw rasa ada benernya juga sih. Di era sekarang kebanyakan kesuksesan "cuma" dinilai melalui faktor kuantitatif atawa numerik atawa duit. Artinya, kesuksesan seseorang hanya dilihat dari seberapa besar penghasilan atau uang yang bisa diperoleh.

Kalo menurut gw, indikator uang sebagai tanda kesukesan terkesan sempit dan gak "make sense". Well, money is not everything, but everything need money," peribahasa yang secara tak langsung berkata kepada gw, "Duit itu artinya segalanya,"

Kembali gw melihat penilaian orang mengenai sukses itu sendiri, tapi di era yang rada monetize (ato bisa gw bilang sangat!) agak susah mencari orang yang menilai sukses bukan sekedar hal materi.

Sebenernya kalo dipikir-pikir sikap anti-monetize itu sedikit memiliki hubungan dengan mentalitas indie yang gw anut. Dan kalo kita lihat semangat DIY (Do It Yourself) itu sendiri menunjukkan kalo kesuksesan itu dinilai dari usaha dan hasilnya, bukan demi keuntungan semata tapi untuk kenikmatan. Ketika kita melihat hasil kerja dan usaha kita sendiri dan terpuaskan, itu sudah bisa disebut sebagai suatu kesuksesan.

So fellas, jangan sampe pikiran dan cara pandang kita termanipulasi dengan hal-hal materialistis, kalaupun materi itu sendiri adalah buah dari kerja keras kita, jangan sampai hal tersebut membutakan "mata" sehingga keserakahan merasuki pikiran dan membuat semua hal dinilai dengan uang dan materi.

What is money????

Oh My SMURFS!!!

October 09, 2011 Samuel Yudhistira
Well, sedikit efek lanjutan dari hasil menonton "The Smurfs". Komik karya Peyo (dulu waktu kecil gw nyebutnya Opa Peyo.) yang ditulis di Belgia (mkanya judul aslinya pake bahas Prancis sama Belanda.) ini emang rada fenomenal dan asik banget buat dibaca.

Sebetulnya gw sudah sejak dulu kenal The Smurfs melalui komik, jaman gw TK sampe SD ketika kakak dan adek gw yang cewek berbocah-bocah ria dengan majalah Bobo, gw malah berbeda, gw lebih memilih The Smurfs sebagai bacaan masa kecil gw.

Gw inget pertemuan pertama gw dengan Smurfs adalah, komik The Smurfs volume 5 yang dibeli nyokap gw di Senen. Gw bahkan masih inget ceritanya tentang para Smurfs yang membangun jalur kereta api dari desa ke ladang sarsaparilla (sejenis tanaman).

Dan koleksi komik The Smurfs gw sekarang entah di mana, beberapa yang selamat gw bundel jadi satu sekarang, itu juga udah tak tampak (masih dalam pencarian...).

Rumah gw penuh dengan buku, jadinya ribet banget cuma untuk nyari satu bundel komik tua yang merupakan saksi bisu masa kecil gw.

Bahkan dulu kamar gw yang sekarang penuh sama poster band-band dan kalimat-kalimat favorit dari para penulis legendaris pernah diisi dengan poster tokoh-tokoh Smurfs yang gw masih sangat ingat sampe sekarang.

But, everything's changed, fellas!!

Eniwei di balik kelucuannya, para smurf juga punya sisi gelap. Pernah denger istilah "Papa Smurfs Conspiracy"?? Istilah yang menyebutkan tentang upaya "dunia gelap" untuk mencuci otak anak-anak melalu kartun Smurf tersebut. Smurf banyak dikaitkan dengan teori konspirasi Komunis, Nazisme, ato bahkan Satanism. Well, mungkin kalo teori-teori tersebut gw tulis di mari gak bakalan muat.

Yang pasti, para Smurfs biru setinggi tiga buah apel tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan gw, yeap, tanpa mereka mungkin gw sendiri gak seperti yang sekarang ini.

Tapi untungnya komik-komik Smurf bisa dinikmati kembali sama anak-anak sekarang, karena di toko-toko buku besar yang gw lihat di Jakarta, komik-komik Eropa (romic) kya The Smurfs,Tin-tin,Police Agent 212, ato Asterix and Obelix lagi banyak beredar. Cuman sayang harganya lumayan nonjok, gw cuma punya satu edisi, soalnya dulu gw udah baca semua serinya, paling kalo ke Gramedia gw cuman numpang baca, hehehe ^__^




Movie Review: Hamburger Hill

October 04, 2011 Samuel Yudhistira
Suka dengan film berbau Perang Vietnam?

Suka dengan film perang yang brutal?

Suka dengan adegan bagian tubuh hancur dan darah di mana-mana?

Kalo begitu film ini cocok banget buat ditonton!

Film produksi tahun 1987 ini emang udah lama banget jadi inceran gw, dan baru kesampean beberapa hari yang lalu setelah gw inget. Walhasil gw langsung menyaksikan adegan-adegan yang gokil untuk tahun 80-an ini.


Based on a true story, Battle of Hamburger Hill adalah salah satu pertempuran paling berdarah yang terjadi selama Perang Vietnam berlangsung. Terjadi pada tahun 1969, di mana pasukan 101st Airborne bertarung mati-matian selama beberapa hari untuk merebut sebuah bukit strategis yang dikuasai pasukan Vietnam Utara.

istilah "Hamburger Hill" sendiri diambil untuk menggambarkan kondisi bukit tersebut setelah pertempuran berlangsung di mana ratusan mayat bergelimpangan dengan kondisi tubuh yang hancur dan bagian-bagian tubuh manusia berserakan di bukit tersebut.

Asli, ini film menggambarkan secara sangat riil kondisi pertempuran yang berlangsung dan memberikan gambaran semangat para prajurit unuk merebut bukit tersebut walaupun harus dibayar dengan nyawa yang melayang begitu banyak.

Wajib tonton deh pokoknya!


War at it's worst, men at their best

Hey Hoo, News Update of Mine

October 02, 2011 Samuel Yudhistira
YIIIHHAAAAAA!!!

Yeha folks, guess who's back in town. It's me, fellas!!

Hail to myself!

Awkay, berikut news flash dari diri gw sendiri, jujur aja postingan gw udah mulai langka, gw lebih sering nge-blog pake tumblr sekarang, jadinya blog gw yang maha antik ini mungkin bakal masuk ke bagian archive.


1. Dunia perkuliahan gw yang maha kentir semakin hari semakin kentir aja.

2. Yakk, mungkin kehidupan bermusik gw nyaris mencapai breaking point atawa titik jenuh.

3. Makin menggilai Bob Dylan (penyanyi folk rock tahun 60-an)

4. Gw dapet tas baru, keren deh! Waterproof!!

5. Akhir-akhir ini gw tak bisa dipisahkan dengan hape butut gw berhubung gw jadi penanggung jawab kelas jadinya semua informasi kemahasiswaan harus gw sebar ke temen-temen gw.

6. Lagi baca buku-buku tentang Perang Troy, mencoba membandingkan sama film-nya.

7. Mandek banget dengan penulisan lirik, beda banget sama dulu

8. Akhir-akhir ini gw lebih demen sendiri, gak tahu kenapa gw seneng aja sendiri, gw bisa di kamar dari pagi sampe pagi lagi.

9. Gw lagi demen sama makanan-makanan yang berkuah panas dan pedes, wew, asik gila itu, my friend!!

10. Baru nulis puisi panjang judulnya "The Tales of Terror and Extinction" kalo sempet gw posting di mari deh :D

11. Mulai bermusuhan dengan kopi dan rokok.

12. Wah udah gak jago lagi jadi kiper kalo main futsal.

13. Masih menanti hujan di daerah gw yang udah rada mirip gurun Sahara.

14. Udah lama gak makan nasi uduk.

15. Dan sejauh ini masih belum menemukan ketertarikan untuk hal-hal "baru".

You only live once, fellas!!